BANDUNG, - Pemerintah Kota Bandung memastikan pasokan oksigen dalam kondisi aman. Produksi oksigen di Kota Bandung mencapai 22.800-25.800 meter kubik per hari.
Kendati demikian, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung (Disdagin), Elly Wasliah menegaskan, pendistribusian tabung oksigen tetap diawasi dengan ketat.
Elly mengungkapkan, di Kota Bandung terdapat 28 agen oksigen. Para agen tersebut diminta untuk memberikan pasokan oksigen karena warga membutuhkan. Sehingga warga tidak perlu datang ke filing station.
"Disepakati warga cukup datang ke agen yang ada di Bandung. Agen juga punya kerja sama dengan RS. Dia ada daftar pasien warga yang isoman. Harus ketat karena pasokan terbatas," tegasnya.
Elly menambahkan, masing-masing filling station memiliki mitra kerja masing- masing dengan rumah sakit.
Wali Kota pun telah menurunkan surat tugas sampai imbauan. Di antaranya, surat tugas bagi Pokja pemantauan ketersediaan oksigen.
Elly mengungkapkan, beberapa waktu lalu memang sempat terjadi kelangkaan oksigen. Namun setelah ditelusuri, hal itu karena ada gangguan di tempat produksi. Sehingga menjadi penghambat produksi oksigen yang akan di pasok ke Kota Bandung.
"Alhamdulilah berdasarkan di lapangan, kita pastikan pasokan aman," tutur Elly.
Elly menjelaskan, terdapat 3 perusahaan yang akan memberikan pasokan ke Kota Bandung. Ketiganya yaitu PT samator Cibitung Bekasi, PT linde Cilegon Banten dan PT Iwatani Industrial Gas Indonesia Karawang.
Sedangkan filing station oxygen di Kota Bandung ada 5. Yaitu PT Aneka Gas Industri (AGI) yang memproduksi 7.000-8.000 meter kubik setara 1.100 tabung medis yang isinya 6 meter kubik.
PT Samator Gas Industri (SGI) jalan rumah sakit, PT Sari Angin, Jalan Sudirman mampu memproduksi 4.000-5.000 meter kubik. PT Trijaya Gesesindo, memproduksi 2.400 meter kubik dan PT Sarana Prima Gasindo, memproduksi 2.400 meter kubik.
"Total produksi 22.800-25.800 meter kubik per hari yang ada di Bandung. Sesuai arahan wali kota, filing station oxygen fokus ke rumah sakit dan puskesmas," tutur Elly.
Posting Komentar