CIMAHI - Stabilitas pengembangan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan. Saat ini IPP Jabar menempati urutan 20 dari 34 provinsi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yat meminta, Dinas Pendidikan Jawa Barat segera mempersiapkan program-program sebagai solusi untuk meningkatkan IPP.
Achmad Ru'yat menilai, salah satu penyumbang terbesar pengangguran di Jabar berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Achmad, hal tersebut menjadi catatan penting dalam penyelesaian permasalahan pengangguran di Jawa Barat.
"Mohon ini jadi perhatian, agar SMK ini dikoneksikan dengan dunia kerja dan dunia industri. Saat ini IPP Jabar berada di urutan ke-20 dari 34 provinsi, kami ingin IPP itu minimal berada di 10 besar," ucapnya disela kunjungan kerja Pansus I DPRD Jabar di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan, Wilayah VII, Kota Cimahi, Rabu (14/4/2021).
Ia berharap, bahwa saran tersebut dapat menjadi catatan penting dan menjadi bahan dasar untuk diimplementasikan ke dalam program Dinas Pendidikan.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yat meminta, Dinas Pendidikan Jawa Barat segera mempersiapkan program-program sebagai solusi untuk meningkatkan IPP.
Achmad Ru'yat menilai, salah satu penyumbang terbesar pengangguran di Jabar berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Achmad, hal tersebut menjadi catatan penting dalam penyelesaian permasalahan pengangguran di Jawa Barat.
"Mohon ini jadi perhatian, agar SMK ini dikoneksikan dengan dunia kerja dan dunia industri. Saat ini IPP Jabar berada di urutan ke-20 dari 34 provinsi, kami ingin IPP itu minimal berada di 10 besar," ucapnya disela kunjungan kerja Pansus I DPRD Jabar di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan, Wilayah VII, Kota Cimahi, Rabu (14/4/2021).
Ia berharap, bahwa saran tersebut dapat menjadi catatan penting dan menjadi bahan dasar untuk diimplementasikan ke dalam program Dinas Pendidikan.
Posting Komentar