BANDUNG - Program Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjadi peserta ajang Penganugerahan Perencanaan Daerah.
Saat ini, Buruan SAE telah memasuki penilaian tahap II yang tengah dilakukan Pemprov Jabar.
Dalam tahap II, ada beberapa komponen yang menjadi penilaian, di antaranya capaian pembangunan, kualitas dokumen perencana, proses penyusunan, dan inovasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Anton Sunarwibowo menerangkan, dalam inovasi sendiri ada tiga kriteria yang menjadi penilaian, yakni orisinalitas, transfermobilitas dan berkelanjutan.
"Kita harus mencari inovasi yang bukan turunan dari Provinsi maupun Pusat. Muncul Buruan SAE, bisa dikembangkan secara masif mengingat dampak Covid-19 berimbas sampai di level keluarga. Buruan SAE targetnya memanfaatkan halaman," ujar Anton.
Ia mengatakan itu usai mengikuti Penilaian tahap II Penganugerahan Perencanaan Daerah secara virtual di Pendopo Kota Bandung, Selasa 16 Februari 2021.
Anton menyatakan, buruan Buruan SAE paling tepat dan dibutuhkan masyarakat. Mengingat saat ini dampak Covid-19 berimbas hingga di level tingkat keluarga.
Terlebih, program tersebut telah terintegrasi dengan program Kang Pisman.
"Sehingga tidak hanya mendukung ketahanan pangan tapi menyelesaikan masalah sampah, gizi masyarakat, meningkatkan literasi dan pembangunan berkelanjutan," terangnya.
Melalui inovasi ini, Anton berharap, dapat membawa Kota Bandung menjadi daerah terbaik dalam bidang perencanaan pembangunan daerah.
"Ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bersama dari Kota Bandung semoga bisa menjadi juara 1, karena dengan juara 1 inovasi ini bisa dibawa ke Nasional, sehingga semua masyarakat bisa merasakan manfaatnya," harapnya.
Saat ini, Buruan SAE telah memasuki penilaian tahap II yang tengah dilakukan Pemprov Jabar.
Dalam tahap II, ada beberapa komponen yang menjadi penilaian, di antaranya capaian pembangunan, kualitas dokumen perencana, proses penyusunan, dan inovasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Anton Sunarwibowo menerangkan, dalam inovasi sendiri ada tiga kriteria yang menjadi penilaian, yakni orisinalitas, transfermobilitas dan berkelanjutan.
"Kita harus mencari inovasi yang bukan turunan dari Provinsi maupun Pusat. Muncul Buruan SAE, bisa dikembangkan secara masif mengingat dampak Covid-19 berimbas sampai di level keluarga. Buruan SAE targetnya memanfaatkan halaman," ujar Anton.
Ia mengatakan itu usai mengikuti Penilaian tahap II Penganugerahan Perencanaan Daerah secara virtual di Pendopo Kota Bandung, Selasa 16 Februari 2021.
Anton menyatakan, buruan Buruan SAE paling tepat dan dibutuhkan masyarakat. Mengingat saat ini dampak Covid-19 berimbas hingga di level tingkat keluarga.
Terlebih, program tersebut telah terintegrasi dengan program Kang Pisman.
"Sehingga tidak hanya mendukung ketahanan pangan tapi menyelesaikan masalah sampah, gizi masyarakat, meningkatkan literasi dan pembangunan berkelanjutan," terangnya.
Melalui inovasi ini, Anton berharap, dapat membawa Kota Bandung menjadi daerah terbaik dalam bidang perencanaan pembangunan daerah.
"Ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bersama dari Kota Bandung semoga bisa menjadi juara 1, karena dengan juara 1 inovasi ini bisa dibawa ke Nasional, sehingga semua masyarakat bisa merasakan manfaatnya," harapnya.
Posting Komentar