BANDUNG - Pemerintah memiliki kewajiban melindungi hak–hak penyandang disabilitas mengakses seluruh sektor kehidupan. Namun pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat termasuk para kader Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) untuk mendukung hal tersebut.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat acara Sosialisasi Kebijakan Pemerintah dan Dukungan Masyarakat dalam Memberdayakan Penyandang Disabilitas, di Harris Hotel Festival Citylink, Selasa 24 November 2020.
"Kita upayakan bersinergi dengan masyarakat dalam pemberdayaan penyandang disabilitas, sehingga lebih optimal," tutur Oded.
Untuk itu, Oded memerintahkan kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kewilayahan untuk membangun SDM yang berkualitas dalam memberdayakan disablitas.
"Indikator pembangunan sebuah kota itu adalah bagaimana SDM yang berkualitas. Salah satu indikatornya di antara kita satu sama lainnya saling membantu saling memberi," kata Oded.
Ia berharap warga Kota Bandung mampu menjalin kebersamaan untuk membantu satu sama lain. Setiap warga harus memposisikan diri yang setara.
"Mimpi saya di Kota Bandung, warganya membangun kebersamaan. Intinya kita harus memposisikan diri kita sama semuanya, tidak ada bedanya," kata Oded.
"Hal yang membedakan adalah ketakwaannya. Yuk kita sama-sama membangun Bandung dengan menghadirkan keimanan dan ketakwaan yang lebih kuat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Oded mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Saya apresiasi acara ini. Mang oded berharap, jangan dimaknai seremonial semata, harus dimaknai dengan segala kesempurnaanya. Disabilitas merupakan sahabat yang harus mendapatkan perhatian khusus dari kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RBM Kota Bandung, Siti Muntamah Oded menyampaikan hal yang sama. ia menyatakan, 2,4 juta penduduk Kota Bandung perlu kebersamaan.
"Sekitar 2,4 juta penduduk merupakan sebuah daerah padat. Maka mari ulurkan tangan kita karena perlu kebersamaan," pintanya.
"Budaya itu gorong royong, jika dihadirkan oleh semuanya, maka sekitar 50 persen permasalahan bisa terjawab," kata Siti.
Menurutnya, RBM memiliki kesamaan visi misi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis. Dengan itu, mampu menghadirkan masyarakat yang humanis, mampu menghadirkan kebersamaan.
"RBM hadir membangun masyarakat untuk lebih humanis. Sesuai visi misi Kota Bandung menjadi kebahagiaan dalam menghadirkan komitmen," ucap Siti.
Di tempat yang sama, Kepada Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono menyampaikan, maksud kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dapat ikut serta dan mendukung pemberdayaan disabilitas di Kota Bandung.
"Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para kader RBM guna meningkatkan kapasitas lebih baik,"jelasnya.
Tujuan yang ingin dicapai, kata Tono, yakni terciptanya sinergisitas masyarakat dan pemerintah memberdayakan disabilitas.
"Terciptanya kemandirian disabilitas di segala bidang. Yaitu melalui kemampuan yang dimiliki dan optimalisasi peran maupun dukungan keluarga masyarakat dan pemerintah," jelasnya.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat acara Sosialisasi Kebijakan Pemerintah dan Dukungan Masyarakat dalam Memberdayakan Penyandang Disabilitas, di Harris Hotel Festival Citylink, Selasa 24 November 2020.
"Kita upayakan bersinergi dengan masyarakat dalam pemberdayaan penyandang disabilitas, sehingga lebih optimal," tutur Oded.
Untuk itu, Oded memerintahkan kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kewilayahan untuk membangun SDM yang berkualitas dalam memberdayakan disablitas.
"Indikator pembangunan sebuah kota itu adalah bagaimana SDM yang berkualitas. Salah satu indikatornya di antara kita satu sama lainnya saling membantu saling memberi," kata Oded.
Ia berharap warga Kota Bandung mampu menjalin kebersamaan untuk membantu satu sama lain. Setiap warga harus memposisikan diri yang setara.
"Mimpi saya di Kota Bandung, warganya membangun kebersamaan. Intinya kita harus memposisikan diri kita sama semuanya, tidak ada bedanya," kata Oded.
"Hal yang membedakan adalah ketakwaannya. Yuk kita sama-sama membangun Bandung dengan menghadirkan keimanan dan ketakwaan yang lebih kuat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Oded mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Saya apresiasi acara ini. Mang oded berharap, jangan dimaknai seremonial semata, harus dimaknai dengan segala kesempurnaanya. Disabilitas merupakan sahabat yang harus mendapatkan perhatian khusus dari kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RBM Kota Bandung, Siti Muntamah Oded menyampaikan hal yang sama. ia menyatakan, 2,4 juta penduduk Kota Bandung perlu kebersamaan.
"Sekitar 2,4 juta penduduk merupakan sebuah daerah padat. Maka mari ulurkan tangan kita karena perlu kebersamaan," pintanya.
"Budaya itu gorong royong, jika dihadirkan oleh semuanya, maka sekitar 50 persen permasalahan bisa terjawab," kata Siti.
Menurutnya, RBM memiliki kesamaan visi misi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis. Dengan itu, mampu menghadirkan masyarakat yang humanis, mampu menghadirkan kebersamaan.
"RBM hadir membangun masyarakat untuk lebih humanis. Sesuai visi misi Kota Bandung menjadi kebahagiaan dalam menghadirkan komitmen," ucap Siti.
Di tempat yang sama, Kepada Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono menyampaikan, maksud kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dapat ikut serta dan mendukung pemberdayaan disabilitas di Kota Bandung.
"Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para kader RBM guna meningkatkan kapasitas lebih baik,"jelasnya.
Tujuan yang ingin dicapai, kata Tono, yakni terciptanya sinergisitas masyarakat dan pemerintah memberdayakan disabilitas.
"Terciptanya kemandirian disabilitas di segala bidang. Yaitu melalui kemampuan yang dimiliki dan optimalisasi peran maupun dukungan keluarga masyarakat dan pemerintah," jelasnya.
Posting Komentar