Bandung, Liputanjabar - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan baru saja menghadiri pembukaan acara dialog lintas agama Indonesia-Australia pertama di Kota Bandung. Perhatiannya pada isu ini, lantas membawanya menemui Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Balai Kota Bandung, Rabu (13/3/2019).
Pada pertemuan tersebut, Gary mengungkapkan kekagumannya pada Oded atas kiprahnya menjaga toleransi di Bandung. Ia mengaku ingin banyak belajar tentang hubungan lintas agama di Indonesia.
"Saya terkesan dengan kinerja Pak Wali Kota, terutama dalam isu lintas agama, ketahanan masyarakat dan generasi muda, serta membangun keterlibatan publik," ujarnya.
Indonesia, khususnya Bandung, dihuni oleh masyarakat yang amat beragam. Negara ini menempati urutan keempat dilihat dari jumlah populasi, dan negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara dengan komunitas muslim tertinggi di dunia, namun bisa tetap harmonis berdampingan dengan agama lain yang beragam.
"Negara kami jauh lebih kecil, dengan karakteristik masyarakat yang seragam tersebar di seluruh negara. Indonesia punya banyak pengalaman tentang hubungan lintas agama ini, dan kami ingin belajar," ujarnya.
Perbedaan dengan Australia ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik. Itulah yang membuatnya tertarik untuk mempelajari pengalaman Indonesia dalam isu lintas agama.
Oded memang menaruh perhatian khusus pada toleransi lintas agama ini. Ia ingin menjaga kota berpredikat Kota Toleran ini tetap bisa menjadi rumah bagi masyarakat dengan agama apapun.
"Saya harus memposisikan diri sebagai bapaknya Kota Bandung. Warga Kota bandung itu kan beraneka ragam agamanya. Oleh karena itu saya harus berupaya bagaimana mengayomi semua umat beragama di Kota Bandung," tutur Oded.
Salah satu upayanya adalah dengan rutin menggelar dialog dengan para pemuka agama di Kota Bandung. Bagi pria yang juga merupakan da'i itu, menjaga kerukunan umat beragama di Kota Bandung sangat penting.
"Apalagi Kota Bandung yang sudah mendapatkan predikat kota toleran. Ini yang penting, maka saya selalu mengupayakan membangun silaturahmi dengan teman-teman di dalam kerukunan umat beragama, melalui FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)," ucapnya.
Selain berbicara soal isu lintas agama, Gary dan Oded juga membahas kerja sama jangka panjang di bidang ekonomi dan pendidikan. Keduanya setuju untuk menjalin kerja sama yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Pemerintah Australia menawarkan adanya pertukaran pemuda, pelatihan, dan pemagangan untuk anak muda Kota Bandung. Oded pun setuju untuk memulai kerja sama dari sektor pendidikan.
Tak hanya itu, kerja sama di bidang pariwisata. Gary mengaku ingin agar warganya tidak sekadar tahu tentang Bali. Sementara itu, Indonesia yang bertetangga langsung dengan Australia itu memiliki wilayah yang sangat luas dengan tawaran pariwisata yang beragam, salah satunya di Kota Bandung.
Hal itu pun ditanggapi positif oleh Oded. Ia berharap bisa segera merealisasikan kerja sama tersebut dengan berkoordinasi dengan DPRD Kota Bandung.
"Semoga pertemuan ini bisa membawa hal-hal yang baik kepada warga Kota Bandung," ucap Oded. Red
Pada pertemuan tersebut, Gary mengungkapkan kekagumannya pada Oded atas kiprahnya menjaga toleransi di Bandung. Ia mengaku ingin banyak belajar tentang hubungan lintas agama di Indonesia.
"Saya terkesan dengan kinerja Pak Wali Kota, terutama dalam isu lintas agama, ketahanan masyarakat dan generasi muda, serta membangun keterlibatan publik," ujarnya.
Indonesia, khususnya Bandung, dihuni oleh masyarakat yang amat beragam. Negara ini menempati urutan keempat dilihat dari jumlah populasi, dan negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara dengan komunitas muslim tertinggi di dunia, namun bisa tetap harmonis berdampingan dengan agama lain yang beragam.
"Negara kami jauh lebih kecil, dengan karakteristik masyarakat yang seragam tersebar di seluruh negara. Indonesia punya banyak pengalaman tentang hubungan lintas agama ini, dan kami ingin belajar," ujarnya.
Perbedaan dengan Australia ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik. Itulah yang membuatnya tertarik untuk mempelajari pengalaman Indonesia dalam isu lintas agama.
Oded memang menaruh perhatian khusus pada toleransi lintas agama ini. Ia ingin menjaga kota berpredikat Kota Toleran ini tetap bisa menjadi rumah bagi masyarakat dengan agama apapun.
"Saya harus memposisikan diri sebagai bapaknya Kota Bandung. Warga Kota bandung itu kan beraneka ragam agamanya. Oleh karena itu saya harus berupaya bagaimana mengayomi semua umat beragama di Kota Bandung," tutur Oded.
Salah satu upayanya adalah dengan rutin menggelar dialog dengan para pemuka agama di Kota Bandung. Bagi pria yang juga merupakan da'i itu, menjaga kerukunan umat beragama di Kota Bandung sangat penting.
"Apalagi Kota Bandung yang sudah mendapatkan predikat kota toleran. Ini yang penting, maka saya selalu mengupayakan membangun silaturahmi dengan teman-teman di dalam kerukunan umat beragama, melalui FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)," ucapnya.
Selain berbicara soal isu lintas agama, Gary dan Oded juga membahas kerja sama jangka panjang di bidang ekonomi dan pendidikan. Keduanya setuju untuk menjalin kerja sama yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Pemerintah Australia menawarkan adanya pertukaran pemuda, pelatihan, dan pemagangan untuk anak muda Kota Bandung. Oded pun setuju untuk memulai kerja sama dari sektor pendidikan.
Tak hanya itu, kerja sama di bidang pariwisata. Gary mengaku ingin agar warganya tidak sekadar tahu tentang Bali. Sementara itu, Indonesia yang bertetangga langsung dengan Australia itu memiliki wilayah yang sangat luas dengan tawaran pariwisata yang beragam, salah satunya di Kota Bandung.
Hal itu pun ditanggapi positif oleh Oded. Ia berharap bisa segera merealisasikan kerja sama tersebut dengan berkoordinasi dengan DPRD Kota Bandung.
"Semoga pertemuan ini bisa membawa hal-hal yang baik kepada warga Kota Bandung," ucap Oded. Red
Posting Komentar