Subang, Liputanjabar - Dalam upaya memajukan serta mengembangkan bidang pendidikan dan kebudayaan, dengan melibatkan sektor swasta dibahas dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di pameran pendidikan dalam rangkaian RNPK turut menyertakan berbagai lembaga pendidikan, organisasi masyarakat peduli akan pendidikan, bidang usaha dan industri.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Subang Jawa Barat, Iim Gunawan memaparkan bahwa didalam pameran ini diberikan kesempatan bagi setiap sekolah untuk menggelar temu bisnis dengan perusahaan. Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkam produktivitas dari produksi sekolah.
“Terdapat 78 stand di dalam pameran yang terdiri dari stand milik lembaga pendidikan seperti SMK, pusat kegiatan belajar masyarakat, perusahaan teknologi pembelajaran, dan sanggar seni. Setiap stand memamerkan produk hasil kegiatan belajar yang dibuat oleh siswa sekaligus untuk mengembangkan kewirausahaan dalam sekolah,” kata Iim, Senin (11/2/2019).
Iim menambahkan, sekolah turut memamerkan sistem pemetaan lahan pertanian dan pemantauan melalui penggunaan teknologi drone. Dimana, hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda dan kegiatan ini memiliki target untuk mendapatkan rekan usan atau klien dari layanan yang diberikan oleh SMKN 2 Subang.
Setelah itu, SMKN 2 Subang masih menantikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan peraturan daerah terkait SMK dapat menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).
“Supaya bisa mengatur keuangan sendiri tanpa perlu menunggu bantuan dari operasional sekoah dan mendapatkan pendapatan dari penjualan produk,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di pameran pendidikan dalam rangkaian RNPK turut menyertakan berbagai lembaga pendidikan, organisasi masyarakat peduli akan pendidikan, bidang usaha dan industri.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Subang Jawa Barat, Iim Gunawan memaparkan bahwa didalam pameran ini diberikan kesempatan bagi setiap sekolah untuk menggelar temu bisnis dengan perusahaan. Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkam produktivitas dari produksi sekolah.
“Terdapat 78 stand di dalam pameran yang terdiri dari stand milik lembaga pendidikan seperti SMK, pusat kegiatan belajar masyarakat, perusahaan teknologi pembelajaran, dan sanggar seni. Setiap stand memamerkan produk hasil kegiatan belajar yang dibuat oleh siswa sekaligus untuk mengembangkan kewirausahaan dalam sekolah,” kata Iim, Senin (11/2/2019).
Iim menambahkan, sekolah turut memamerkan sistem pemetaan lahan pertanian dan pemantauan melalui penggunaan teknologi drone. Dimana, hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda dan kegiatan ini memiliki target untuk mendapatkan rekan usan atau klien dari layanan yang diberikan oleh SMKN 2 Subang.
Setelah itu, SMKN 2 Subang masih menantikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan peraturan daerah terkait SMK dapat menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).
“Supaya bisa mengatur keuangan sendiri tanpa perlu menunggu bantuan dari operasional sekoah dan mendapatkan pendapatan dari penjualan produk,” pungkasnya.
Lan
Posting Komentar