Denpasar, Liputanjabar - PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) menggelar kegiatan Seminar dan Gathering Nasional Mitra BPR bank bjb bertempat di The Stones Legian Bali, A Marriot Autograph Collection Hotel, Bali(17/01/19).
Acara tersebut dihadiri oleh Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas sebagai Direktur Utama bank bjb, Susum Na Mayawati selaku Deputi Direktur Penelitian BPR pada Direktorat Penelitian dan Pengaturan BPR, Triana Gunawan selaku Kepala OJK Regional 2, Elyanus Pongsoda selaku Kepala OJK Regional 8, Joko Suyanto selaku Ketua Umum DPP Perbarindo, dan Eko B Supriyanto selaku Redaksi Infobank yang sekaligus menjadi narasumber dalam seminar tersebut.
Menurut Agus Mulyana, salah satu strategi bank dalam mengoptimalkan penyaluran kredit khususnya melalui kemitraan pada segmen Bank Pekreditan Rakyat (BPR), bank bjb melaksanakan kegiatan tersebut bagi para debitur BPR existing maupun calon debitur potensial di seluruh Indonesia.
Selain itu lanjut Agus Mulyana, tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah memperkenalkan dan mempromosikan kembali produk kredit kepada BPR potensial yang belum menjadi debitur khususnya pembiayaan kredit dengan skema linkage program, meningkatkan portofolio kredit linkage kepada BPR di seluruh Indonesia, dan memberikan penghargaan kepada debitur-debitur BPR yang telah berkontribusi terhadap peningkatan portofolio kredit BPR dan Lembaga Keuangan Mikro bank bjb guna mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin dengan para Mitra BPR bank bjb.
Dalam seminar dan Gathering Nasional tersebut, bank bjb mengundang 350 BPR eksisting dan 50 BPR potensial di seluruh wilayah Indonesia. Pemberian penghargaan bagi para debitur BPR exisisting yang telah berkontribusi dengan pengajuan kredit/plafon terbesar kepada bank bjb yang diklasifikasikan sesuai dengan kategori asset debitur.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko juga mengungkapkan, outstanding kredit kelolaan bank bjb dalam Kredit BPR & LKM posisi 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 3.535.800.000.000,- dengan prosentase pencapaian sebesar 96,66% dari total kelolaan debitur BPR sebanyak 279 NOA dan debitur koperasi sebanyak 227 NOA.
“Acara Seminar & Gathering Nasional BPR ini diharapkan dapat lebih memperkuat kerjasama dengan para mitra BPR dan dapat terus menerus dikembangkan agar menjadi kerjasama yang lebih berkesinambungan dan sinergi pada masa mendatang”, ujar Agus Mulyana.
Kegiatan lainnya yaitu pemberian penghargaan bagi para debitur BPR existing yang telah berkontribusi dengan pengajuan kredit/plafond terbesar kepada bank bjb yang diklasifikasikan sesuai dengan kategori asset debitur.
Penghargaan tersebut diberikan kepada PT. BPR EKA BUMI ARTHA dengan kategori aset lebih dari Rp.1 Triliun, PD. BPR SUBANG dengan kategori aset Rp.500 M – Rp.1 Triliun, PD. BPR PK BALONGAN dengan kategori aset Rp. 250 M – Rp. 500 M, BPR DANA MANDIRI BOGOR dengan kategori aset Rp.100 M – Rp.250 M, kemudian PT. BPR BOBATO LESTARI dengan kategori aset sebesar Rp.50 M – Rp.100 M dan PT. BPR ARTHAYA ADITAMA UTAMA dengan kategori perusahaan dengan aset sebesar Rp.25 M – Rp. 50 M. (Red)
Acara tersebut dihadiri oleh Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas sebagai Direktur Utama bank bjb, Susum Na Mayawati selaku Deputi Direktur Penelitian BPR pada Direktorat Penelitian dan Pengaturan BPR, Triana Gunawan selaku Kepala OJK Regional 2, Elyanus Pongsoda selaku Kepala OJK Regional 8, Joko Suyanto selaku Ketua Umum DPP Perbarindo, dan Eko B Supriyanto selaku Redaksi Infobank yang sekaligus menjadi narasumber dalam seminar tersebut.
Menurut Agus Mulyana, salah satu strategi bank dalam mengoptimalkan penyaluran kredit khususnya melalui kemitraan pada segmen Bank Pekreditan Rakyat (BPR), bank bjb melaksanakan kegiatan tersebut bagi para debitur BPR existing maupun calon debitur potensial di seluruh Indonesia.
Selain itu lanjut Agus Mulyana, tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah memperkenalkan dan mempromosikan kembali produk kredit kepada BPR potensial yang belum menjadi debitur khususnya pembiayaan kredit dengan skema linkage program, meningkatkan portofolio kredit linkage kepada BPR di seluruh Indonesia, dan memberikan penghargaan kepada debitur-debitur BPR yang telah berkontribusi terhadap peningkatan portofolio kredit BPR dan Lembaga Keuangan Mikro bank bjb guna mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin dengan para Mitra BPR bank bjb.
Dalam seminar dan Gathering Nasional tersebut, bank bjb mengundang 350 BPR eksisting dan 50 BPR potensial di seluruh wilayah Indonesia. Pemberian penghargaan bagi para debitur BPR exisisting yang telah berkontribusi dengan pengajuan kredit/plafon terbesar kepada bank bjb yang diklasifikasikan sesuai dengan kategori asset debitur.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko juga mengungkapkan, outstanding kredit kelolaan bank bjb dalam Kredit BPR & LKM posisi 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 3.535.800.000.000,- dengan prosentase pencapaian sebesar 96,66% dari total kelolaan debitur BPR sebanyak 279 NOA dan debitur koperasi sebanyak 227 NOA.
“Acara Seminar & Gathering Nasional BPR ini diharapkan dapat lebih memperkuat kerjasama dengan para mitra BPR dan dapat terus menerus dikembangkan agar menjadi kerjasama yang lebih berkesinambungan dan sinergi pada masa mendatang”, ujar Agus Mulyana.
Kegiatan lainnya yaitu pemberian penghargaan bagi para debitur BPR existing yang telah berkontribusi dengan pengajuan kredit/plafond terbesar kepada bank bjb yang diklasifikasikan sesuai dengan kategori asset debitur.
Penghargaan tersebut diberikan kepada PT. BPR EKA BUMI ARTHA dengan kategori aset lebih dari Rp.1 Triliun, PD. BPR SUBANG dengan kategori aset Rp.500 M – Rp.1 Triliun, PD. BPR PK BALONGAN dengan kategori aset Rp. 250 M – Rp. 500 M, BPR DANA MANDIRI BOGOR dengan kategori aset Rp.100 M – Rp.250 M, kemudian PT. BPR BOBATO LESTARI dengan kategori aset sebesar Rp.50 M – Rp.100 M dan PT. BPR ARTHAYA ADITAMA UTAMA dengan kategori perusahaan dengan aset sebesar Rp.25 M – Rp. 50 M. (Red)
Posting Komentar