BANDUNG, - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau masyarakat untuk ekstra waspada. Sebab, dari hasil pelacakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menemukan penyebaran di lingkungan keluarga.
Oded menyebutkan, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah melakukan 43.019 rapid test atau 1,73 persen dari jumlah penduuduk. Kemudian 26.839 tes usap atau swab test yang setara dengan 1,08 jumlah penduduk.
"Dinas Kesehatan sudah mendeteksi dari 109 kepala keluarga ada 299 kepala keluarga yang dites terkonfirmasi positif Covid-19, atau sekitar 25,9 persen," ungkap Oded di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis 24 September 2020.
Oleh karenanya, Oded menginstruksikan aparat kewilayahan untuk lebih memperketat pengawasan dan pengendalian. Yakni tidak hanya memantau sejumlah ruang publik saja, namun juga menyasar ke kawasan permukiman.
Sehingga, sambung Oded, pemetaan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan baik. Setidaknya, level kewaspadaan di zona oranye bisa tetap dipertahankan dengan terus menambah angka kesembuhan.
"Sekarang ada empat kecamatan tanpa kasus Covid-19, yaitu Kecamatan Cinambo, Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Bojongloa Kidul. Lalu ada 51 kelurahan tanpa kasus positif," tegasnya.
Hal yang lain, Oded mengungkapkan, Pemkot Bandung telah melakukan pelacakan terhadap pegawainya sebanyak 3.237 orang. Mereka berasal dari Organiasi Perangkat Daerah (OPD) maupun aparat kewilayahan.
Dari jumlah tersebut, 326 orang positif Covid-19, yakni 229 orang domisili Kota Bandung dan 97 orang domisili luar Kota Bandung. Per tanggal 23 September 2020 tersisa 15 orang atau 4,6 persen yang masih dalam pemantauan. Sedangkan 95,4 persen lainnya sudah dinyatakan sembuh.
"Sebanyak 15 orang yang masih dalam pemantauan. Mereka terdiri dari 9 warga Kota Bandung dan 6 lainnya warga luar Kota Bandung. Semuanya kini tengah mengisolasi mandiri," kata Oded.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, saat ini orang yang terpantau positif dari lingkungan keluarga ini tengah melaksanakan isolasi mandiri. Semuanya diketahui dalam kondisi sehat karena ketika terpapar statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Awalnya hasil tracing. Ada yang periksa sendiri lalu, dilacak ke keluarga. Ternyata di keluarga banyak sekali yang positifnya. Rata-rata (dalam satu keluarga) ada 2-3 anggota keluarganya," ungkap Rita.
Rita menuturkan, pelacakan bisa dilakukan dengan cepat dimulai dengan komunikasi lewat sambungan telepon. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengetesan di puskesmas terdekat.
Menurut Rita, dari satu kepala keluarga itu sedikitnya dilakukan pelacakan terhadap 20-30 orang. Sebab, mengingat perhitungan kasarnya satu orang bisa berinteraksi dengan sekitar 50 orang mulai dari lingkungan rumah, tempat bekerja ataupun lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi.
Sebagai langkah antisipasinya, Rita pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan secara disiplin. Sekalipun sedang berada di rumah, dia menyerukan agar masyarakat jangan terlena.
"Memang kami melihat dulu kegiatannya orang yang positif. Misalkan dari satu keluarga ada berapa orang, lalu kegiatannya ke mana saja selain bekerja atau ada ada kegiatan lainnya," jelasnya.
Oded menyebutkan, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah melakukan 43.019 rapid test atau 1,73 persen dari jumlah penduuduk. Kemudian 26.839 tes usap atau swab test yang setara dengan 1,08 jumlah penduduk.
"Dinas Kesehatan sudah mendeteksi dari 109 kepala keluarga ada 299 kepala keluarga yang dites terkonfirmasi positif Covid-19, atau sekitar 25,9 persen," ungkap Oded di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis 24 September 2020.
Oleh karenanya, Oded menginstruksikan aparat kewilayahan untuk lebih memperketat pengawasan dan pengendalian. Yakni tidak hanya memantau sejumlah ruang publik saja, namun juga menyasar ke kawasan permukiman.
Sehingga, sambung Oded, pemetaan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan baik. Setidaknya, level kewaspadaan di zona oranye bisa tetap dipertahankan dengan terus menambah angka kesembuhan.
"Sekarang ada empat kecamatan tanpa kasus Covid-19, yaitu Kecamatan Cinambo, Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Bojongloa Kidul. Lalu ada 51 kelurahan tanpa kasus positif," tegasnya.
Hal yang lain, Oded mengungkapkan, Pemkot Bandung telah melakukan pelacakan terhadap pegawainya sebanyak 3.237 orang. Mereka berasal dari Organiasi Perangkat Daerah (OPD) maupun aparat kewilayahan.
Dari jumlah tersebut, 326 orang positif Covid-19, yakni 229 orang domisili Kota Bandung dan 97 orang domisili luar Kota Bandung. Per tanggal 23 September 2020 tersisa 15 orang atau 4,6 persen yang masih dalam pemantauan. Sedangkan 95,4 persen lainnya sudah dinyatakan sembuh.
"Sebanyak 15 orang yang masih dalam pemantauan. Mereka terdiri dari 9 warga Kota Bandung dan 6 lainnya warga luar Kota Bandung. Semuanya kini tengah mengisolasi mandiri," kata Oded.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, saat ini orang yang terpantau positif dari lingkungan keluarga ini tengah melaksanakan isolasi mandiri. Semuanya diketahui dalam kondisi sehat karena ketika terpapar statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Awalnya hasil tracing. Ada yang periksa sendiri lalu, dilacak ke keluarga. Ternyata di keluarga banyak sekali yang positifnya. Rata-rata (dalam satu keluarga) ada 2-3 anggota keluarganya," ungkap Rita.
Rita menuturkan, pelacakan bisa dilakukan dengan cepat dimulai dengan komunikasi lewat sambungan telepon. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengetesan di puskesmas terdekat.
Menurut Rita, dari satu kepala keluarga itu sedikitnya dilakukan pelacakan terhadap 20-30 orang. Sebab, mengingat perhitungan kasarnya satu orang bisa berinteraksi dengan sekitar 50 orang mulai dari lingkungan rumah, tempat bekerja ataupun lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi.
Sebagai langkah antisipasinya, Rita pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan secara disiplin. Sekalipun sedang berada di rumah, dia menyerukan agar masyarakat jangan terlena.
"Memang kami melihat dulu kegiatannya orang yang positif. Misalkan dari satu keluarga ada berapa orang, lalu kegiatannya ke mana saja selain bekerja atau ada ada kegiatan lainnya," jelasnya.
Red
Posting Komentar