Bandung, Liputanjabar.com - Bank bjb syariah selalu berusaha dengan maksimal dalam rangka menjadi bank syariah terbaik di Indonesia. Hal tersebut diwujudkan bank bjb syariah dengan cara mencegah  kasus  yang biasanya timbul di dunia perbankan salah satunya terkait kasus kredit fiktif dan macet.

BJB syariah telah terbukti berusaha mencegah terjadinya kasus kredit fiktif dan macet lewat pencatatan kinerja positif triwulan pertama di tahun 2019. Direktur Utama bank bjb syariah, Indra Falatehan mengatakan dalam triwulan pertama 2019 bjb syariah telah membukukan aset sebesar Rp6,6 triliun atau 102% terhadap RBB dan laba sebesar Rp8,3 miliar atau 86% terhadap target.

"Di triwulan pertama kami telah membukukan aset sebesar Rp6,6 triliun atau 102% terhadap RBB. Kemudian pembiayaan Rp4,8 triliun atau 102% terhadap target RBB. DPK Rp5,1 triliun atau 102% terhadap target. NPF sebesar 4,49% atau sebesar 101% terhadap target dan laba Rp8,3 miliar atau 86% terhadap target," jelasnya beberapa waktu lalu.

Indra berharap, tren kinerja positif bank bjb syariah pada triwulan pertama tersebut akan terus membaik ke depannya sebagai ikhtiar demi mencegah kasus yang lazim timbul di dunia perbankan seperti kasus kredit fiktif dan macet.

"Kinerja dan tren yang membaik di akhir tahun 2018 kemudian dilanjutkan triwulan pertama 2019 akan terus membaik dan bisa memberikan kontribusi kepada stakeholder bank bjb syariah," ungkapnya. **