Headlines News :
Home » » Wali Kota Bandung Tegaskan Paradigma Baru: Sampah Hari Ini, Habis Hari Ini

Wali Kota Bandung Tegaskan Paradigma Baru: Sampah Hari Ini, Habis Hari Ini

Written By Liputan Jabar on Senin, 21 April 2025 | Senin, April 21, 2025

BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan perkotaan.

Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan bebersih di Kecamatan Astana Anyar, yang merupakan bagian dari inisiatif River Clean Up Indonesia bersama berbagai pihak.

"Kita perlu masuk ke paradigma baru: sampah hari ini adalah tanggung jawab kita hari ini juga," ujar Farhan, Sabtu 19 April 2025.

Ia menyoroti pola pikir lama seperti "buang sampah pada tempatnya" kini tidak lagi cukup, sebab kenyataannya banyak sampah yang tetap berakhir di sungai.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari kampus seperti Polman, komunitas, LPM, Karang Taruna, hingga aparat kelurahan dan kecamatan.

Farhan menyebut, upaya ini merupakan wujud nyata kerja kolektif dalam menjaga lingkungan.

"Setiap hari kita memproduksi sampah dan sampah itu tidak akan hilang sendiri. Maka kita sendiri yang harus membersihkannya," tegasnya.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat dan lembaga dalam upaya ini.

Farhan juga mengungkapkan target jangka menengah yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Kota Bandung, yakni mendorong tujuh kelurahan di Astanaanyar untuk mandiri mengelola sampah di wilayahnya masing-masing.

Jika seluruh RW bisa melakukannya, ia optimistis Bandung bisa mengurangi beban 500 ton sampah per hari.

Dalam kesempatan yang sama, Country Lead River Clean Up Indonesia, Egar Anugrah menjelaskan, kegiatan ini telah rutin dilakukan sejak 2021.

Di Kota Bandung, kegiatan River Clean Up diadakan setiap bulan, menyasar area sungai dan permukiman.

"Bukan hanya bersih-bersih, tapi juga edukasi dan kolaborasi jangka panjang. Kita ingin warga memahami akar masalahnya dan terlibat dalam solusinya," kata Egar.

River Clean Up tengah mengembangkan inovasi bersama Polman berupa alat pembersih sungai dan sistem monitoring berbasis internet optik. Teknologi ini ditujukan untuk mendukung tanggap bencana serta pemetaan kondisi sungai secara real-time.

Selain itu, pendekatan edukatif juga tengah diterapkan, saat ini di tiga kelurahan: Panjunan, Nyengseret, dan Situ Saeur, dengan fokus pada tiga aliran sungai utama: Cikakak, Citepus, dan Ciroyom.

"Solusi terbaik bukan hanya membersihkan sungai, tetapi mengubah pola pikir masyarakat. Itulah tujuan utama gerakan ini," tutur Egar.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One