BANDUNG, LiputanJabar -- Siapa yang tidak mengenal Deden Saepul Hidayat, ia merupakan pejabat teras di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) ini terbilang mudah ditemui. Tidak protokoler. Dia siap menerima siapa saja yang berkunjung ke ruangannya.

Mungkin karena keluwesan, diluar kinerjanya yang gemilang, sehingga  Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Jabar ini dipercaya menduduki jabatan sebagai Sekretaris Disdik Jabar. Ia dilantik dan disumpah langsung oleh Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9/2024). 

Saat hendak diwawancarai oleh media, Deden tidak keberatan. Ia pun mengatur waktunya untuk bisa berbincang-bincang, meskipun pasca-pelantikan sederet agenda dinas sudah menantinya. Deden akhirnya bersedia diwawancarai pada Senin (30/9) sore. Sebab, mulai pagi hingga siang hari dirinya sibuk dengan rapat. 

Media ini menunggu di ruang tunggu tamu. Tak lama, dari atas ruangannya, Deden pun datang sambil melepas senyuman sambil menyapa wartawan media ini. Dia lalu mempersilakan masuk ke ruangan tamu. Setelah bersalaman, Deden mengaku, jabatan sebagai Sekdisdik Jabar adalah amanah. 

"Jabatan itu pertama anugerah, kedua ujian, dan ketiga amanah. Saya mengambilnya yang amanah," ujar Deden. Ia berharap, semua komponen Disdik Jabar kembali kondusif agar proses manajerial dan pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat.

Terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK dan SLB tahun depan, Deden menjelaskan, pihaknya saat ini terus melakukan rapat evaluasi secara menyeluruh. Hal ini dilakukan supaya kedepan lebih baik lagi. 

“Kami menerima masuka dari kepala KCD Wilayah masing-masing daerah, pengawas, kepala sekolah, dan komite sekolah,” tambah Deden.

Semua masukan akan dirumuskan sekaligus mengevaluasi pelaksanaan PPDB, sambil menunggu regulasi dari pemerintah pusat apakah ada perubahan atau tidak.

“Yang jelas kami harus selalu melakukan yang terbaik untuk PPDB kedepan, apakah aturannya sama seperti tahun sekarang atau berbeda,” tandasnya. 

Disdik Jabar sendiri, lanjut Deden, memiliki sejumlah program unggulan daerah,   salah satunya jalur afirmasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM). Program ini dibuka dalam PPDB. Jalur ini diperuntukan bagi calon peserta didik baru yang berasal dari ekonomi tidak mampu. Jalur KETM merupakan upaya pemerintah dalam menyediakan pendidikan bagi setiap warga negara. 

Kedua, lanjut Deden, pihaknya memiliki program berupa kuota khusus di daerah-daerah yang tidak mempunyai sekolah negeri. “Dan dalam regulasi ini diperbolehkan, yakni Permendikbud tahun 2023.

Semoga harapan Pj Gubernur agar pejabat yang telah dilantik, termasuk Deden, bisa mengemban tugas dan amanah yang baru sebagai pejabat pimpinan tinggi. Pj Gubernur mengingatkan agar bekerja lebih baik, beretika, dan berintegritas.