BANDUNG, LiputanJabar - Gabungan Ormas dan LSM dalam wadah Badan Komunikasi Tengah Imah LSM GMBI, GIBAS, Manggala, AMS, BBC, Gadjah Putih, Pemuda Pancasila, dan mahasiswa Pemuda kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Jl.Dr Radjiman Bandung Selasa (16/7/2024).
Dalam orasinya, mereka meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Bara untuk transparan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK/SLB 2024 bila memungkinkan disaksikan pihak TNI/Polri dan Media turun langsung kesekolah untuk membuktikan data siswa yang diterima.
"Verifikasi terhadap sekolah SMAN di kota Bandung perlu dilakukan, karena kami mensinyalir data siswa tidak transparan (ada penyimpangan.red)," hal tersebut dikatakan Ketua LSM GMBI Kota Bandung Moh Mahsur alias Abah dikantor Disdik Jabar.
Lanjut Abah, berbagai macam aturan dan undang-undang, namun lagi-lagi masyarakat yang dirugikan. bahkan pergerakan ini sudah kali ketiga di Disdik Jabar.
"Unjuk rasa dan audensi terhadap pejabat Disdik Jabar sudah dua kali, namun sampai hari ini tidak ada jawaban pasti dari Disdik Jabar soal PPDB," katanya.
Seolah-olah pemerintah membiarkan masyarakat menangis untuk memperjuangkan nasib anaknya yang mau sekolah.
"Kalau selama ini Ormas dan LSM dijadikan kambing hitam oleh mereka. Kami meminta Disdik Jabar untuk segera turun ke lapangan untuk memverifikasi siswa yang sudah masuk," ucapnya.
"Supaya tidak ada kepentingan, maka kita minta dikawal oleh TNI/Polri dan Media. Iti baru transparansi," ujarnya.
Maka ketika ada penyimpangan di sekolah, maka pihak disdik Jabar harus berani memberikan sanksi kepada siswa yang masuk, dan untuk sekolah juga diberikan sanksi berat.
"Hanya karena dimulai kasus PPDB maka kita akan bongkar kasus korupsi di Disdik Jabar." tegasnya.
Sementara menurut Kepala Bidang PSMS Disdik Jabar Awan Suparwana mengatakan, bahwa dirinya akan berkoordinasi sama pimpinan.
Awan juga menjanjikann kepada badan kominikasi Tengah Imah jawaban surat dari disdik Senin depan.
Posting Komentar