Bandung, Liputanjabar - Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung akan melakukan pemeriksaan rapid test kepada 600 warga sekitar lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung selaku Koordinator Bidang Operasi Tim Gugus Tugas Kota Bandung Rita Verita menuturkan bahwa jumlah warga yang akan mengikuti rapid test tersebut merupakan hasil tracing yang telah dilakukan oleh pihaknya dengan berkoordinasi ke kewilayahan dan puskesmas di 7 RW dari 3 Kelurahan.
"rapid test dimulai besok sampai Jumat 17 Juli 2020 tempatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bandung (NHI)," tutur Rita dalam Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (14/07/20).
Rita menambahkan bahwa hal tersebut adalah upaya Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung dalam merespon kejadian yang terjadi di Secapa AD.
Pihaknya juga akan menunggu hasil rapid test sebagai langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
"Kalau ada yang hasilnya reaktif tahap selanjutnya akan di swab," jelasnya
Akibat kejadian tersebut terhitung ada 7 RW akan melakukan cek poin yang dikoordinir dan diatur oleh kewilayahan, terutama buka tutupnya jalan yang diberlakukan dari pukul 21.00 hingga 06.00.
Rita pun menyampaikan mendapatkan tugas dalam pelaksanaan cek poin yang dilaksanakan kewilayahan tersebut.
"Untuk pemeriksaan suhu tubuh seperti pelaksanaan PSBB kemarin," katanya
Mengenai data kasus positif yang terjadi di Secapa AD, Rita hanya mengetahui bahwa data tersebut masuk ke Tim Gugus Tugas Covid-19 pusat dan saat ini belum masuk pada angka reproduksi yang diperoleh Kota Bandung.
"Mengingat Secapa AD ini dari berbagai daerah di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sebelum melakukan rapid test untuk 600 warga Kecamatan Cidadap, pihaknya telah melakukan rapid test sebanyak 27.931, dijelaskannya berdasarkan organisasi kesehatan dunia WHO, 1% dari jumlah penduduk ini sudah terpenuhi, sehingga apabila mengacu kepada penduduk kota bandung yang berjumlah 2,5 juta maka presentase yang didapat mencapai 1,1%.
Sementara untuk Swab test atau PCR yang telah dilaksanakan Kota Bandung baru dilakukan 11.870 test, angka yang didapat mencapai 0,4% dari jumlah penduduk.
"Swab kota bandung harus siap alatnya dan alat swab yang tidak sama dengan rapid, sehingga tentunya swab ini jauh sulit untuk dipersiapkan dengan anggaran yang cukup besar," lanjutnya
Untuk menambah ketersediaan PCR Rita menjelaskan bahwa telah menyampaikan permohonan untuk reagen kepada Laboratorium Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
"mencari bantuan-bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT),"
Rita pun lebih lanjut menjelaskan mengenai angka reproduksi saat ini yang telah mencapai angka 0,53, Ini menunjukkan bahwa apa yang Tim Gugus Tugas Covid-19 lakukan sudah cukup efektif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung selaku Koordinator Bidang Operasi Tim Gugus Tugas Kota Bandung Rita Verita menuturkan bahwa jumlah warga yang akan mengikuti rapid test tersebut merupakan hasil tracing yang telah dilakukan oleh pihaknya dengan berkoordinasi ke kewilayahan dan puskesmas di 7 RW dari 3 Kelurahan.
"rapid test dimulai besok sampai Jumat 17 Juli 2020 tempatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bandung (NHI)," tutur Rita dalam Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (14/07/20).
Rita menambahkan bahwa hal tersebut adalah upaya Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung dalam merespon kejadian yang terjadi di Secapa AD.
Pihaknya juga akan menunggu hasil rapid test sebagai langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
"Kalau ada yang hasilnya reaktif tahap selanjutnya akan di swab," jelasnya
Akibat kejadian tersebut terhitung ada 7 RW akan melakukan cek poin yang dikoordinir dan diatur oleh kewilayahan, terutama buka tutupnya jalan yang diberlakukan dari pukul 21.00 hingga 06.00.
Rita pun menyampaikan mendapatkan tugas dalam pelaksanaan cek poin yang dilaksanakan kewilayahan tersebut.
"Untuk pemeriksaan suhu tubuh seperti pelaksanaan PSBB kemarin," katanya
Mengenai data kasus positif yang terjadi di Secapa AD, Rita hanya mengetahui bahwa data tersebut masuk ke Tim Gugus Tugas Covid-19 pusat dan saat ini belum masuk pada angka reproduksi yang diperoleh Kota Bandung.
"Mengingat Secapa AD ini dari berbagai daerah di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sebelum melakukan rapid test untuk 600 warga Kecamatan Cidadap, pihaknya telah melakukan rapid test sebanyak 27.931, dijelaskannya berdasarkan organisasi kesehatan dunia WHO, 1% dari jumlah penduduk ini sudah terpenuhi, sehingga apabila mengacu kepada penduduk kota bandung yang berjumlah 2,5 juta maka presentase yang didapat mencapai 1,1%.
Sementara untuk Swab test atau PCR yang telah dilaksanakan Kota Bandung baru dilakukan 11.870 test, angka yang didapat mencapai 0,4% dari jumlah penduduk.
"Swab kota bandung harus siap alatnya dan alat swab yang tidak sama dengan rapid, sehingga tentunya swab ini jauh sulit untuk dipersiapkan dengan anggaran yang cukup besar," lanjutnya
Untuk menambah ketersediaan PCR Rita menjelaskan bahwa telah menyampaikan permohonan untuk reagen kepada Laboratorium Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
"mencari bantuan-bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT),"
Rita pun lebih lanjut menjelaskan mengenai angka reproduksi saat ini yang telah mencapai angka 0,53, Ini menunjukkan bahwa apa yang Tim Gugus Tugas Covid-19 lakukan sudah cukup efektif.
Posting Komentar